Pengembangan ICT dalam Pembelajaran di SMA
A. Mengapa Menggunakan ICT ?
Proses
belajar mengajar (PBM) seringkali dihadapkan pada materi yang abstrak
dan di luar pengalaman siswa sehari-hari, sehingga materi ini menjadi
sulit diajarkan guru dan sulit dipahami siswa. Visualisasi adalah salah
satu cara yang dapat dilakukan untuk mengkonkritkan sesuatu yang
abstrak. Gambar dua dimensi atau model tiga dimensi adalah
visualisasi yang sering dilakukan dalam PBM. Pada era informatika
visualisasi berkembang dalam bentuk gambar bergerak (animasi) yang dapat
ditambahkan suara (audio). Sajian audio visual atau lebih dikenal
dengan sebutan multimedia menjadikan visualisasi lebih menarik. ICT
dalam hal ini komputer dengan dukungan multimedia dapat menyajikan
sebuah tampilan berupa teks nonsekuensial, nonlinear, dan
multidimensional dengan percabangan tautan dan simpul secara interaktif.
Tampilan tersebut akan membuat pengguna (user) lebih leluasa memilih,
mensintesa, dan mengelaborasi pengetahuan yang ingin dipahaminya.
Walhasil komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima
pelajaran, karena komputer tidak pernah bosan, sangat sabar dalam
menjalankan instruksi, seperti yang diinginkan. Iklim afektif ini akan
melibatkan penggambaran ulang berbagai objek yang ada dalam pikiran
siswa. Dan iklim inilah yang membuat tingkat retensi siswa pengguna
komputer multimedia lebih tinggi daripada bukan pengguna.
B. Bagaimana Karakteristik Materi Berbasis ICT ?
Sebuah
pepatah menyebutkan I hear I forget, I see I Know, I do I Understand.
Penelitian De Porter mengungkapkan manusia dapat menyerap suatu materi
sebanyak 70% dari apa yang dikerjakan, 50% dari apa yang didengar dan
dilihat (audio visual), sedangkan dari yang dilihatnya hanya 30%, dari
yang didengarnya hanya 20%, dan dari yang dibaca hanya 10%. Berdasarkan
ini semua, maka kegiatan hands on dalam PBM harus tetap diutamakan. Kadang
kala PBM dihadapkan pada materi yang tidak dapat dilakukan secara hands
on. Misalnya suatu percobaan membutuhkan waktu lama, sedangkan waktu
PBM terbatas atau benda sebenarnya sulit untuk diperlihatkan dan
dieksplorasi oleh siswa. Pada saat seperti inilah diperlukan alat bantu
pengajaran, salah satunya adalah pembelajaran berbasis ICT (komputer
multimedia). Jadi, langkah pertama yang harus dilakukan, jika ingin
menggunakan komputer multimedia dalam PBM adalah mengkaji karakteristik
materi. Walaupun kegiatan yang bersifat hands on dapat digantikan dengan
multimedia, tetapi hal ini tidak disarankan untuk digunakan. Sebaiknya
multimedia digunakan hanya untuk pembelajaran yang tidak memungkinkan
dilakukan secara hands on. Langkah selanjutnya adalah melakukan
pengolahan materi yang akan disajikan ke dalam bentuk wacana multimedia.
C. Bagaimana Cara Mengolah Materi yang Disajikan dengan Berbasis ICT ?
Pengolahan
materi yang akan disajikan dalam bentuk multimedia dapat mengikuti
tahapan pengolahan materi subyek. Tahapan tersebut adalah seleksi I,
strukturisasi, seleksi II, dan reduksi .
Tahap 1. Seleksi buku Memilih
sebuah buku yang akan menjadi acuan dengan pertimbangan isi materi,
tingkat kesulitan, metodologi instruksional, dan integritas keilmuan
penulis.
Tahap 2. Strukturisasi Sturkturisasi diawali dengan membuat proposisi dari teks dasar. Setelah
menentukan proposisi utama, makro, dan mikro, langkah selanjutnya
adalah mengalihkannya ke bentuk outline, sehingga didapatkan sebuah
model representasi teks.
Tahap 3. Seleksi materi yang sesuai kebutuhan siswa Tidak
semua materi yang ada pada topik/materi diperlukan oleh siswa. Oleh
karena itu dibutuhkan pemilihan kembali terhadap materi yang sesuai
dengan tuntutan kurikulum.
Tahap 4. Reduksi Reduksi pada
materi yang akan diajarkan dilakukan dengan cara penyederhanakan bahasa,
visualisasi, dan penggunaan teknik historis dalam pemaparannya. Penyederhanaan
bahasa dilakukan dengan mengabaikan hal-hal kurang relevan dengan
kebutuhan siswa. Visualisasi dilakukan dengan memberikan gambar dari
suatu proses yang terjadi. Akan lebih mudah dipahami jika disajikan
dalam bentuk gambar (visual).
D. Bagaimana Cara Menyajikan Wacana Berbasis ICT?
Aneka
program komputer (software) dapat digunakan untuk membuat wacana
multimedia. Hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan software
selain kemampuan atau penguasaan terhadap software, adalah spesifikasi
perangkat keras (hardware) yang tersedia di sekolah. Pertimbangan
spesifikasi hardware ini sangat penting, karena hanya dengan spesifikasi
hardware yang mendukung, wacana multimedia yang telah dibuat dapat
berjalan dengan baik. Jika ketersediaan hardware di sekolah edisi P166
ke bawah, maka tidak disarankan membuat wacana multimedia menggunakan
Macromedia Flash, untuk kondisi hardware seperti itu penggunaan program
Microsoft Power Point sudah cukup memadai. Program Microsoft Power Point
menampilkan menu-menu yang berguna dalam pembuatan wacana multimedia
yang bersifat tutorial. Menu-menu tersebut adalah menu animasi; menu
untuk memasukan (import file) suara, video, dan gambar animasi; dan menu
tautan (hyperlink) untuk menghubungkan antara satu simpul (node) atau
file dengan simpul atau file lainnya. Menu-menu ini menjadikan program
Microsoft Power Point tidak hanya berperan sebagai alat presentasi
(tools) tetapi dapat dikembangkan menjadi tutor. Hal-hal lain yang
harus diperhatikan dalam pembuatan wacana multimedia yang sifatnya
tutorial adalah ketersediaan menu-menu yang dapat diakses dan adanya
ikon tutorial yang akan membimbing pengguna wacana multimedia (user).
Sumber : Anugrah Jang Guru
|